How to read it?

First, read all the whole story first and try to understand it, sometimes i mess the time-line up so it's hard to understand. If you want to feel the story, play the music then read again :)

Rabu, 08 Oktober 2008

Lovefool

Dear, I fear we're facing a problem...

Tanya terbangun dari tidurnya, waktu menunjukan pukul 3 pagi. Kamarnya tampak terlalu besar untuk Tanya yang penakut itu tidur sendirian. Ia bermimpi, untuk kesekian kalinya, hal ini sudah biasa bagi Tanya.

Keluarga Ritcher memang turun temurun menjadi Hakim di Jerman, Kakek moyangnya Gustav adalah orang penting dalam dunia pengadilan di Jerman. Kakak Tanya, Anselm kini sudah siap menggatikan Ayahnya yang sudah cukup tua. Sebagai seorang wanita di keluarga ini Tanya memang tidak bisa menikah dengan sembarang orang. Orang Jerman memang bukan orang hindu yang menganut sistem kasta, tetapi stratifikasi sudah ada. Tanya juga memang tidak mau hidup miskin, sejak dari kecil dia tidak ingin susah. Beruntung ayahnya menjodohkan dia dengan kerabatnya keluarga Herrmann. Walaupun dia termasuk keluarga kaya baru sejak Gustav Richter menjabat menjadi hakim dan keluarga Herrmann baru menjadi ksatria. Anak paling kecil keluarga Herrmann, adalah satu - satunya laki - laki, dia bernama Paul. Tanya dan Paul memang sudah dijodohkan sejak kecil, merekapun tidak menolak dijodohkan. Tak sulit bagi Tanya untuk menyukai Paul, yang periang dan sayang pada hewan. Kucing Tanya, Fantapun sangat menyukai keberadaan Paul. Saat Paul datang, Fanta selalu menghampiri Paul terlebih dahulu.


-------------------------

Hari ini nona Tanya, tidak menghabiskan tehnya. Kuambil cangkir tehnya dan menaruhnya di dapur. Keluarga sudah turun temurun melayani keluarga Ritcher. Frederick Koch, itulah namaku. Aku tinggal dirumah Ritcher sedari aku lahir. Aku tidak ingin menjadi koki dirumah ini , tapi itulah tugas seorang Koch, cuma memasak. Hiburankku satu - satunya adalah melihat tawa nona Tanya.

Andai aku seoran Herrmann tentu aku sudah bersanding dengan Tanya. Aku akan memainkan lagu lagu Beethoven untuk tanya seperti yang sering Paul lakukan, yang aku lakukan hanya membuat Black Forest untuk Tanya di setiap hari ulang tahunya.


--------------------------

you love me no longer, I know
and maybe there is nothing that I can do
to make you do


Sebulan lagi ada perayaan besar di Hamburg, Herrmann dan Richter akan menjadi keluarga besar. Tanya dan Paul akan segera menikah. Herrmann memang menunggu penerus keluarga mereka dari seorang Ritcher yang terhormat. Maret di Hamburg tidak seperti biasanya suhu masih 0 derajat celcius, padahal sudah waktunya musim semi, dan bunga belum berbunga.

Tanya kala itu menyusuri indahnya pemandangan sungai Elbe. Hari itu angin bertiup kencang. Dia menanti Paul untuk datang. Sudah pukul 5 dan Paul belum datang. Tanya tidak penasaran karena ia tahu Paul pasti sibuk dan tidak sempat datang ke sini. Tanyapun pulang dengan kereta kudanya, ia tertidur.


---------------------

Wajah Tanya tampak biru, ia pasti kedinginan. Aku ambilkan teh dan menuangnya untuk nona Tanya. Ia perlahan mengambil cangkirnya, seteguk dia meminumnya. Aku melihat dia meneteskan air mata. "Tanyaku, mengapa kau bersedih!" pikirku dalam hati. Ya, Tanyaku, kekasihku dalam hati. Cuma perlu aku saja yang menyimpan rasa, biarlah Tanya bahagia.

Mama tells me I shouldn't bother
that I ought to stick to another man
a man that surely deserves me
but I think you do!


"Frederick" bibir nona Tanya bergerak memanggilku. Aku tidak sadarkan diri, pertama kalinya aku mendengar namaku dipanggilnya. "Frederick, namamukan?" nona Tanya kembali memanggilku. Aku tidak bisa berkata apa - apa, hanya mengangguk bingung. "Tinggalkan aku sendiri" Tanya menyuruhku keluar. Tanya ada apa dengan dirimu, mengapa engkau bersedih.


-----------------


Ayahku menyuruhku mencuci piring, Adiku Frieda sedang sakit. Aku termenung memikirkan Tanya. Apa yang membuatnya sesedih itu. Tak pernah aku melihatnya bersedih sejak kematian ibunya 5 tahun yang lalu. "Fred, ada surat untukmu" kata Ayahku,seorang kepala koki. Seumur - umur aku tidak pernah dapat surat. Surat itu aku perhatikan, terlihat tulisan tangan rapi, seperti perempuan. Belum sempat kubaca ayah memanggilku untuk mengangkat ranting pohon dimasukan ke tempat pembakaran.


-----------------

Tanya terbangun dari tidurnya, kusir kereta kuda tanya membangunkanya dari kursi depan. Ternyata Paul datang. Tanya keluar keretanya dan masuk ke kereta Paul. Paul meraih tangan Tanya. Sudah lama Paul tidak memegang tanganya. "Tanya, Maafkan aku...", "Tidak apa - apa ... kau terlambat". Paul diam saja. Keretapun berjalan menuju rumah Tanya. Tanya dan Paul duduk di kereta. Suasana begitu aneh, tak pernah mereka berkelahi. Kondisi seperti ini tidak bisa dikatakan berkelahi, tapi Paul tidak mengatakan sepatah katapun.

Wanita dikaruniai intuisi yang begitu kuat. Dalam perjalanan aneh tersebut, hatinya berdebar tidak karuan. Dia tahu akan ada sesuatu yang terjadi. Kereta sampai kerumah Tanya. Paul turun menemani Tanya sampai ke pintu rumah. Fanta menghampiri Paul seperti biasa. Kali ini Paul tidak meraih Fanta, dengan perlahan berkata "Tanya, maaf... aku tidak mencintaimu. Aku tidak bisa menikah. Ada orang lain". Tanya menutup pintu, dia berjalan ke ruang makan dan duduk disana. Seorang pelayan dengan segera menuang teh di cangkirnya.

So I cry, I pray and I beg


------------------------

Kubuka surat yang belum sempat kubaca, tulisanya rapi seperti di luarnya. Aku tak mengerti ini pasti surat iseng, dari Pelayan di rumah sebelah. Aku tahu dari Frieda kalau temanya itu suka denganku. Surat ini tidak penting, bagiku yang terpenting adalah Tanya. Tanyaku yang tercinta.

Love me love me
say that you love me
fool me fool me
go on and fool me
love me love me
pretend that you love me
leave me leave me
just say that you need me



----------------------

Lelah sekali menjadi Herrmann, mengapa aku harus menjadi seorang Herrmann. Cukup sudah keluargu menjilat keluarga Richter dengan jamuan - jamuan tidak penting. Kenapa aku harus menikah dengan Tanya. Bukanya aku tidak suka dia, tetapi..
tetapi ada yang mengganjal dari pikiranku.Tiba - tiba dia muncul di mimpiku, tak pernah aku bayangkan aku bisa memikirkanya. Apa kata keluargaku, Apa kata dunia... ini adalah aib keluarga. Tetapi pikiranku tidak bisa lepas padanya.

I can't care 'bout anything but you...

----------------------

Tanya menangis sendirian di kamar, sudah 2 hari dia tidak keluar dari kamar. Hilang sudah impianya, semua harapanya dari kecil. Harapan yang ia bina dengan Paul, kekasihnya seumur hidup. Siapa yang berani mengambil hati Paul dari dirinya. Semua sumpah serapah dia ucapkan sambil menangisi kepergian Paul dari hatinya. Seandainya ibunya ada disitu pasti dia akan memeluk Tanya dan mengajaknya berlibur ke Berlin. Ayah Tanya dan kakaknya sedang pergi ke Frankfurt, mengurus bisnis baru keluarga mereka. Tiap pagi diketuk pintu kamarnya oleh para pelayan, tetapi ia menolak untuk keluar.

Dibukanya kotak berwarna maroon yang ia taruh di sebelah boneka - boneka kesayaanganya. Ada bunga yang sudah kering, inilah kado pertama dari Paul saat mereka kecil dulu. Ada juga surat pertama dari Paul saat mereka baru belajar menulis, tulisan Paul tidak berubah. Tangis Tanya tidak berhenti, malah semakin menjadi - jadi.

Lately I have desperately pondered,
spent my nights awake and I wonder
what I could have done in another way
to make you stay


-------------------------


Aku semakin menghawatirkan keadaan nona Tanya. Sudah 2 hari ia tidak keluar kamar. Tuan dan tuan muda tidak bisa kuhubungi. Apa yang terjadi wahai nona Tanya, aku disini bisa menjadi temanmu. Seandainya aku bukan pelayan, seandainya .... cuma kata seandainya yang bisa kuucapkan. Aku tidak bisa mengganti realita yang ada. Aku ingin menjadi kekasihnya, aku ingin membuat tersenyum, aku ingin menjadi Paul. Nona Tanya mengapa kau mengurung diri, siapa yang berbuat jahat padamu.


-------------------------

"Maafkan aku tanya" Paul dalam hati berkata. Tapi lega sudah hati dia. Walaupun keluar dari rumah Herrmann dan meninggalkan kemewahan yang ada. Kini dia sudah memantapkan hatinya, ia akan pergi dari kota ini. Dia ingin bersama orang yang ia kasihi, walaupun itu cuma bertepuk sebelah tangan, tetapi lebih baik dari pada membohongi diri sendiri dan membohongi Tanya.


-------------------------

Pukul 12 Malam. Paul sudah siap mengemas barang - barangnya. Dia akan kabur dari rumah dan memulai hidup baru. Menjadi dirinya sendiri dan memulai semua dari nol. Paul akan mengubur semua masa lalunya di kota baru diseberang lautan itu. Kapal akan segera berangkat, dia cepat - cepat keluar dari rumah. Begitu ia menutup pagar, dari kejauhan ia melihat seseorang yang berlari. Pikiranya sudah terlalu banyak membayangkan masa depan barunya.

Dari belakang orang yang berlari tadi, tidak mengatakan apa - apa. Seiring dengan suara langkah lari kecil itu, tiba - tiba rasa perih yang mendalam muncul. Merobek kulitnya. Merobek dagingnya. Paul terbaring, kesadaranya mulai hilang. Darahnya membanjiri jubah dan jalan di depan rumahnya. Mulut Paul terbuka dan berkata "Tut mir leid, ich liebe Fred". Paul perlahan menutup matanya dan tidak pernah membuka mata.

Orang tadi berlari 2 blok dari rumah Paul, tidak ada siapa - siapa. Ia menggali tanah di pinggiran hutan dengan dua tanganya. Ia memasukan kotak berwarna maroon di dalam lubang yang ia gali.

Reason will not lead to solution
I will end up lost in confusion
I don't care if you really care
as long as you don't go



---------------------------

Tanya kemarin malam bermimpi lagi. Kali ini dia melihat kekasihnya Paul pergi dan Tanya tidak sedih karena Paul akan selalu ada di hatinya.


---------------------------

Lovefool, Cardigans.Lovefool (Acoustic) - The Cardigans