How to read it?

First, read all the whole story first and try to understand it, sometimes i mess the time-line up so it's hard to understand. If you want to feel the story, play the music then read again :)

Selasa, 07 Oktober 2008

If I fell

Sudah sekitar 2 minggu Radi dan Alind aktif berSMS-an ria. Radi memang dikenal sebagai lelaki yang baik hati dan sopan dengan orang tua. Pemandangan Radi mengejar wanita bukan hal yang asing dikalangan teman - temanya, bukan karena dia playboy yang suka memainkan hati wanita, tetapi memang begitu adanya....

Alind yang selama ini terlalu sering belajar, tetapi itu bukanlah hobbynya ia hanya merasa perlu, untuk masa depanya. Ya, Alind adalah seorang yang future oriented atau sangat memikirkan masa depan. Pribadinya bukanlah pribadi seorang nerd yang sulit diajak bergaul, dia adalah seorang easy going dan ramah pada setiap orang.

Pertemuan Radi dan Alind sejak masuk semester 2 di Universitas Soedarsono yang berdiri sejak jaman kemerdekaan, sebenarnya itu bukan pertama kali mereka bertemu, tetapi pertama kali Radi sadar akan kehadiran seorang Alind. Yang ia lihat dimana dia berdiri di hadapan kelas mengemumakan pendapatnya tentang masalah mental-masyarakat-indonesia-yang-sebagian-besar-tidak-berfikir panjang, dalam forum bebas. Mereka memang satu fakultas di FISIP tetapi mereka berbeda jurusan. Wajar saja jika Radi memang tidak terlalu familiar dengan Alind. Pada saat itu Alind sudah lama mengenal Radi, cuma sekedar tahu saja sebab Alind memang mudah menghafal wajah orang, yang ia tahu Radi adalah seorang pacar dari temanya teman Alind.

"Ada satu yang berbeda dari dirinya" ucap Radi berkali - kali dalam hati mendengar Alind saat di forum bebas. Hati Radi berdegup jika ia mengingat Alind pada saat itu. Ingin sekali Radi menyapanya atau berdiskusi dengan Alind tentang ide - idenya tetapi ia urungkan niatnya karena ia takut perasan lain akan tumbuh sebab ia terlanjur terlalu sayang dengan kekasihnya, Dara.

---------

Radi merupakan pacar pertama Dara. Dara gadis lugu ini memang sudah naksir Radi sejak Radi pindah rumah di sebelah rumahnya. Bertahun - tahun Dara menaruh hatinya pada Radi, bagai dayung bersambut ternyata Radipun menyukai Dara sejak pertama kali bertemu. Pasangan tersebut kini sudah genap 2 tahun 4 bulan bersama, dan tidak ada ada orang yang bisa mengusik mereka.

Dara merupakan salah satu mahasiswi berbakat di kampusnya. Kemampuan berbahasanya melebihi rata - rata, maklum dia memang pernah tinggal di Belanda dan sekolah disana, sehari - haripun berbahasa Inggris dan Ibunya adalah keturunan Perancis. Sejak pindah ke Jakarta kemampuan berbahasa yang banyak tersebut tetap dia asah, kelebihanya ini membawa dia untuk mengikuti konfrensi antar mahasiswa dunia di London, Inggris. Persiapan yang banyakpun ia lakukan tetapi yang paling penting adalah memantapkan conversation class bersama Pak Edo, Asdos. "Panggil saya Edo saja, umur kita kan tidak beda jauh" itu ucapan pertama saat berkenalan dengan Edo. Dara saat itu tidak berfikiran apa - apa, tetapi tidak dengan Edo.

-----------

Alind sudah berkali - kali pacaran dengan pilihan teman - temanya. Ia terima saja, agar teman - temanya tidak berisik yang selalu cerewet karena Alind adalah satu - satunya single. Semua pacarnya tidak ada yang bertahan lama, ia selalu mencari alasan agar cepat putus. Tidak ada cinta yang sesungguhnya di hati Alind, kesibukanya untuk masa depan merupakan fokus utama dari hidupnya. Saat ia duduk sendiri melihat hujan, "Andai aku bisa berlari dibawah hujan ini" angan itu tiba - tiba muncul. Begitu juga kemunculan seorang pria yang berlari hujan - hujanan menuju ke arahnya. Pria itu bernama Radi. "Kunci mobil lo jatuh! punya lo kan?"


-----------

Sudah kesekian kalinya Edo dicampakan wanita. Memang sial nasibnya, impianya menjadi playboy Jakarta tinggal kenangan. Bukanya memainkan tetapi dia dipermainkan. Memiliki om seorang rektor ternyata merupakan jalan untuknya menambah uang saku sebagai Asdos. Sayang sekali, mahasiswi - mahasiswi di kampusnya itu tidak ada yang tertarik denganya, lagi - lagi nasibnya sial.

Edo tidak bodoh, dia memiliki keistimewaan. Tuhan memang maha adil, seorang Edopun punya kelebihan. Dia sangat jago dalam hal casciscus dalam bahasa Inggris, pendidikan Inggrisnya hanya berbekal pelajaran di sekolah dan menonton serial dari X-Files sampai Pimp My Ride. Om Edo yang rektor itu menugaskanya untuk melatih salah satu mahasiswi terbaik untuk mewakili negara Indonesia dalam forum Internasional. Nama mahasiswi yang kurang beruntung itu adalah Dara. " Kali ini aku yakin, pasti dia bisa aku taklukan" entah mengapa kali ini ia yakin akan bisa memainkan hati wanita.

------------

Dara adalah wanita yang memiliki harga diri tinggi. Rayuan gombal Edo tidak ada yang ditanggapi, bagaimana dia bisa menanggapi, sadarpun tidak. Sepertinya Edo benar - benar tidak berbakat. Dara hanya bisa terfokus dengan Conversation classnya dengan Edo bukan Edo itu sendiri. Kala ia bosan dengan Edo yang suka bercanda dengan rayuan - rayuan tidak pentingnya Dara yang memang tidak sadar selalu memikirkan Radi.

Edo yang merasa tertantang dengan Dara yang seperti menolaknya tetapi tidak terang-terangan. Di otak Edo terbesit bahwa Dara bermain Play hard to get. Ditengah kegenceran Edo mendekatkan dirinya dengan Dara, ia melihat kotak kaset dari balik buku Dara, Beatles. Baru kali ini dia melihat ada yang punya kaset Beatles, memang biasa saja tetapi hal tersebut merupakah hal yang sudah langka ditengah era Digital. Edo di masa kecil sudah biasa mendengar ayahnya bermain musik - musik barat. Apalagi ia pernah terharu sampai ingin menangis mendengar lagu Imagine. "Lo suka Beatles?" Edo penasaran dengan Kaset itu. "Iya!"


----------

Alind memang bukan wanita romantis, tapi dia bisa merasakan pipinya memerah. Kejadian ini begitu klise dalam film komedi romantis yang ia sering tonton dengan sahabatnya Jeanny. Tetapi ternyata hal tersebut lebih indah jika kita rasa sendiri. "Terima kasih, ini punya gw!" ucap Alind pada pria yang bersusah payah sampai hujan - hujanan. "Tidak masalah! gw Radi,lo Alind kan" pria itu membalas. Alind sudah tau dia Radi tapi Alind tidak tahu jika Radi tahu namanya. Sekejap saja mereka sudah duduk bersama berbicara mengenai masa depan.


-----------

"Kenapa?" Dara curiga, kenapa tiba - tiba Edo sakti sekali bisa membaca pikiranya padahal ia tidak menyantumkan favorite musicnya di Facebook yang kemarin baru di Add sama Edo. "Gw juga suka!!" Edo bermuka semangat seakan akan jarang ada yang suka sama Beatles. "Okey....." Dara tidak tau harus merespon apa, apakah ini bagian dari pelajaran conversation.

Esoknya pelajaran dimulai dengan menonton berita rekaman. Remakan tersebut dari tahun 2003 dimana serangan Amerika kepada Irak diluncurkan, kejahatan - kejahatan yang terjadi dirangkum menjadi sebuah dokumenter dramatis berbalut dengan lagu Imagine, tanpa sadar air mata sudah meluncur dari mata kecilnya. Begitu tersadar jika ia menangis dengan segera dia mengambil tissue, begitu ia berpaling lelaki disebelahnya pun ternyata menangis. "Ini tissue...." dia tawarkan pada Edo. Mereka pun saling tertawa.

If I fell in love with you
Would you promise to be true
And help me understand
'cause I've been in love before
And I found that love was more
Than just holding hands


--------------

Mata Radi benar - benar terbuka. Baru kali ini melihat ada orang seperti Alind, orang yang punya cita - cita. Orang yang betul - betul tau apa yang ia inginkan. Selama ini Radi tidak tahu apa yang ia inginkan, selama ini semua keputusanya selalu ditentukan oleh kedua orang tuanya, bukanya tidak boleh memilih sendiri, tetapi ia tidak tahu ingin apa. Perasaan itu, dimana ia memandang Alind pertama kali kini muncul lagi. Sekarang dia tahu apa yang dia inginkan.

If I give my heart to you
I must be sure
From the very start
That you would love me mor
e than her


-------------

Sepertinya impian Edo menjadi playboy sejati dikubur dalam - dalam. Seketika ia memilih untuk mencintai 1 orang saja. Orang yang selama ini dia pikir mangsa yang bermain hard to get. Ia mulai mengenal Dara yang dia pikir pura-pura mau tapi mau. Dara anak yang sangat polos, innocent, dan manis. Edo kini membuang semua cita-citanya karena rasa sayang itu tumbuh. Rasa sayang dimana tidak ingin menyakiti mahluk tuhan manis ini. Edo benar - benar jatuh cinta. Edo tidak ingin main - main lagi. Yang ia inginkan cuma ingin bersama Dara.


If I trust in you, oh please
Don't run and hide
If I love you too, oh please
Don't hurt my pride like her
'cause I couldn't stand the pain
And I would be sad if our new love was in vain



-------------

Alind sudah merasa jika Radi menyukai dirinya, dia tidak mau GR tetapi, apa maksudnya jika Radi selalu SMS dengan pertanyaan WH question ditambah dengan Verb-ING seperti what are you doing. Berbeda dengan yang lain Alind malah senang dan menunggu sms dari Radi. Tidak pernah dia se-excited ini seperti dia menunggu ulangan di bagikan karena dia tahu dia dapat 100. Sms dari Radi lebih dari itu, Alind bagaikan dapat 1000.

Malam itu tepat jam 10 malam, Radi datang kerumah Alind. Mengembalikan semua yang dia pinjam dari DVD sampai pulpen yang dia pinjam saat tes mid semester. Tibalah saatnya Radi menyatakan semua, apa yang ia rasakan selama ini. Alind tau ini akan terjadi dia hanya tersenyum dan tertawa tersipu. Malamnya di Facebook sudah ada news feed yang bertuliskan Alind and Radi are in Relationship.

-----------------

Sepulangnya dari London Dara, Ia melihat Edo bersama keluarganya didepan terminal kedatangan. Ia berlari memeluk Ayah dan Bundanya, dan juga Edo. Sekarang Edo sudah dianggap keluarga dari Ayah dan bundanya ternyata bakat bacot Edo sangat bisa mendekatkan dia dengan orangtua Dara.

-----------------

Tahun 2000. Di Sebuah SMA swasta di Jakarta pusat. Edo adalah anak baru di sekolah ini. Belum terpikir di pikiranya untuk menjadi Playboy Jakarta. Jeanny, teman sebangkunya mengenalkan dia dengan seorang temanya yang lumayan cantik, tak lama mereka pun resmi pacaran. Tak lama juga, pacarnya memutuskan hubunganya dengan alasan dia suka dengan orang lain. Edo yang pertama kali di campakan itu merasa bahwa mantan pacarnya sebenarnya masih suka denganya. Sering kali dia mendapati mantanya itu memerhatikan dia jarak jauh. Ya, dia yakin mantan pacarnya itu menyesal. Sejak itu dia terobsesi menjadi Playboy.


-----------------

Malam itu bagaikan malah terindah bagi dara dan juga terpedih, dia memutuskan pujaan sejak kecilnya untuk mendapatkan pangeran realita. Tak pernah Dara sangka bahwa kini ia menjadi orang yang jahat. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya. Hatinya sudah di curi oleh Edo. Sulit sekali bagi Dara untuk mengatakan hal ini pada Radi yang selama ini terlalu baik baginya. Tetapi baik tidak lah cukup, begitulah manusia. Sudah tidak ada yang menghalangi cinta Edo dan Dara.

Edo kini tidak segan - segan mengatakanya di depan semua orang, dia ingin Dara tau bahwa ia cukup pantas bersama Dara. Dia merasa tidak ada wanita yang pantas bersanding dengan dirinya kecuali Dara, karena itulah tidak ada yang cocok bersama dirinya. Ternyata dia tetap angkuh, tetapi sayangnya memang untuk Dara.

So I hope you see that I
Would love to love you
And that she will cry
When she learns we are two


------------------
If I Fell, The Beatles
If I Fell - Rita Lee

Tidak ada komentar: